Nama
ini diambil dari hadits Rasulullah صلي
الله عليه وسلم:
لَنْ
تَزَالَ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ
حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Tidak
henti-hentinya ada sekelompok dari umatku yang mendapat pertolongan (dari
Alloh), tidak ada yang bisa membahayakan mereka siapa pun yang menelantarkan
mereka hingga tegaknya kiamat. (HR. Ahmad 5/34, Tirmidzi 4/485, Ibnu Majah 1/5,
dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah 1/6),
hadits ini muttafaq 'alaih dengan lafazh:
لَا
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ
خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ
“Senantiasa
ada sekelompok ummatku yang dimenangkan atas kebenaran, tidak akan
membahayakannya orang yang memusuhinya hingga hari Kiamat” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Ath-Tha'ifah
al-Manshurah ini adalah Ahlus Sunnah, sebagaimana dinashkan oleh para imam
seperti al-lmam Bukhari, al-lmam Ahmad bin Hanbal, dan al-Qadhi 'lyadh. (Lihat
Syarah Nawawi atas Muslim 13/66-67 dan Fathul Bari 1/164)
0 komentar:
Posting Komentar