Allah SWT Tidak Akan Jadikan Umat Nabi Muhammad SAW Dalam Kesesatan Senin, 03 Desember 213
Limpahan
puji kehadirat Allah swt Yang Maha menurunkan rahmatNya setiap waktu
dan kejap, Sepanjang zaman alam semesta menyaksikan kedermawanan Allah,
Yang Maha Memelihara setiap hamba-hambaNya dengan kasih sayang yang
melebihi segenap kasih sayang, kasih sayang tunggal dari Rabbul a'lamin
yang telah berfirman "wahuwa ma'akum ayna maa kuntum……" Dia Allah
bersama kalian dimanapun kalian berada". Sejauh manapun langkah seorang
hamba ia tetap bersama Allah dengan kebersamaan yang tidak akan pernah
berpisah, selalu bersama Rabbul a'lamin, Sebelum mereka lahir ke muka
bumi mereka di alam rahim sendiri, belum ada yang mengenal wajahnya,
belum pula ia mengenal apapun, Allah telah bersamanya dan memeliharanya
hingga ia datang ke permukaan bumi dengan izin Allah untuk hidup diatas
bumiNya, kemudian ia akan wafat, diturunkan oleh tangan-tangan sahabat
dan kekasihnya kedalam kubur dan ditinggalkan oleh semua keluarga dan
kekasihnya, sendiri, dan tanahpun dibenam dan ditutupkan dan selesailah
Ia dalam kesendirian, ia bersama Allah.
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, sungguh Allah swt selalu
bersama hamba-hambaNya dalam kehidupan dan dalam kematian. Dan Dialah
yang paling dekat kepada kita karena telah Allah mengenalkan diri Nya
Maha Pemberi, akan tetapi akan kedekatan kepada Allah yang lebih dekat
kepada hambaNya , kita ini sering dibatasi dengan tirai dosa. Ketika
tirai dosa itu menutup maka walaupun tidak jauh antara kita dengan Allah
tetapi terasa lebih jauh dari perjalanan ribuan tahun karena tertutup
dengan tirai dosa walaupun ia sangat dekat dengan Allah. Seperti orang
yang duduk di sebelah dinding, disebelah dinding satunya adalah
temannya. Hampir saja ia berdampingan hanya dibatasi dinding saja, ia
sangat dekat dan tidak ada yang lebih dekat dengannya selain temannya.
Tapi ia terbatasi dan tidak akan pernah bersatu bersama. Demikianlah
tirai yang menghalangi sebagian hamba-hamba Allah dengan Allah.
Akan tetapi tirai yang demikian hebatnya itu yang bila telah menutup
maka tidak seakan-akan jauh kita dari Allah dengan jarak ribuan tahun
ini akan tersingkap dan terbuka dengan taubat dan inabah. Ketika jiwa
kita memanggil nama Allah ingin dekat kepadaNya, ketika tidak ingin
menyembah kepada tuhan selainNya meminta dan mengemis maka perlu jarak
penghalang antara dia dengan Allah. Jadilah ia orang yang mendapatkan
kedekatan dengan Allah.
Hadirin-hadirat akan datang suatu masa kita akan dikuburkan dan
selesai. Disaat itu ia sendiri bukan satu dua hari, bukan satu dua tahun
mungkin ribuan tahun dalam kesendirian. Ketika kita berbicara pada
siapapun tidak bisa pula berbuat apa-apa hanya pasrah akan ketentua
Allah. Tidak bisa berbuat apapun selain pasrah kepada ketentuan illahi,
bukan satu dua tahun tapi ribuan tahun. Didalam kegelapan barzakh dalam
keadaan sendiri, apa yang mereka perbuat? Hanya menanti dan menunggu
saja, itu saja yang mereka perbuat. Menunggu…menunggu…menunggu sidang
akbar. Berbahagialah mereka yang dimasa hidupnya dipenuhi dengan
berlian-berlian ibadah sehingga perhiasan mulia itu menemaninya pula
dialam barzakh didalam penantiannya didalam sidang akbar. Merugilah
mereka yang wafat dalam keadaan miskin kepada ibadah, maka ribuan tahun
didalam kegelapan, ribuan tahun dalam rintihan, ribuan tahun dalam
penyesalan, ribuan tahun sendiri, sendiri hadirin - hadirat, tidak ada
teman, tidak ada musuh, tidak ada kekasih, tidak siapapun menemani.
Demikian keadaan setiap manusia yang wafat, demikian keadaan kita pula,
akan tetapi ketika seorang hamba didalam iman… maka amal ibadahnya akan
menemaninya kalau barangkali lebih dari itu ruhnya berkumpul bersama
Shiddiqqin, nanti saat saat perjumpaan sidang akbar dg Allah, beruntung
orang orang yang wafat dalam kerinduan kepada Allah, ia wafat dalam
kedaan rindu kepada Allah, maka ia menunggu ribuan tahun dalam barzakh
dalam kerinduan, sehingga ia dibangkitkan di Yaumil Qiyamah bersama
orang oaring yang rindu kepada Allah, betapa indah ketika perjumpaan
antara Allah dan dirinya tang tel;ah ribuan tahun menanti perjumpaan
dengan Allah, sedangkan Allah menjelaskan kepada Sang Nabi, sang Nabi
menjelaskan kepada kita 'Man ahabba liqa'allah, ahabballah liqa'ah…'
barang siapa yang rindu perjumpaan dengan Allah maka Allah rindu
berjumpa dengannya.
Demikian Tuntunan Illahi agar kita mencapai kebahagiaan yang kekal di
dunia, di barzakh dan di Yaumil Qiyamah. Demikian beruntungnya orang -
orang yang mengikuti Sang Nabi saw, dan beliau telah menjelaskan kepad
kita "tidak akan ada habis habisnya kaum dari kelompok umatku. Tentunya
dari kaum ulama dan fuqaha yg membela kebenaran yang terus didalam
kesucian, yang terus mengajak kepada kemuliaan hidup, mengajak kepada
meninggalkan perpecahan dan permusuhan, mengajak kepada akhlak mulia,
mengajak kepada hal hal yang luhur. Tidak akan ada habisnya, kata Sang
Nabi saw, sampai mereka berjumpa dengan Allah tetap mereka terlihat
dengan jelasnya. Maka berkata Sayyidina Abdullah bin Abd bin Mas'ud
berkata sungguh kalian ini berpadulah bersama jamaah, sungguh Allah
tidak akan menjadikan kelompok terbesar pada umat Muhammad dealam
kesesatan. Demikian berkata Sayyidina Abdullah bin Mas;ud ra, tidak akan
terjadi kelompok terbesar ummat Nabi Muhammad dalam kesesatan.
Oleh sebab itu hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, Al Imam Ibn
Hajar Asqalani didalam kitabnya Fathul Baari bisharah Shahih Bukhari
menukil tentang riwayat Ibn Mas'hud ini yang dimaksud didalam hadits ini
bahwa Ahlussunnah waljamaah akan bersabar, walaupun mereka-mereka yang
terus mengingkari dan lepas dari jamaah tapi Rasul menjaminnya kelompok
mulia itu akan terus ada dari sejak zaman Sang Nabi saw terus sampai
hari kebangkitan mereka tetap ada. Alhamdulillah hadirin-hadirat dan
juga penjelas dari hadits ini adalah ucapan Sayyidina Abdullah bin
Mas'hud ra bahwa Allah tidak akan menjadikan jamaah ummat Nabi Muhammad
saw didalam kesesatan, Yang kesesatan adalah yang memisahkan diri
sedikit-sedikit.
Demikian hadirin-hadirat jangan sampai kita tergoyang dengan
pemahaman-pemahaman baru yang keluar dari 4 Madzhab besar Ahlussunnah
waljamaah karena telah dikatakan oleh Sayyidina Abdullah bin Mas'hud ra
bahwa ummat Nabi Muhammad saw yang jamaah yang kumpulan besar tidak akan
berkumpul didalam kesesatan. Jadi tidak ada perkumpulan baru yang
mengatakan ini ummat muslimin sekarang kebanyakan didalam kesesatan
salah karena yang muncul dalam 4 Madzhab besar ini telah dijamin
kebenarannya dengan Sabda Nabi Muhammad saw tidak akan habis-habisnya
kelompok dari ummatku akan terus dhahir akan terus ada sampai mereka
berjumpa dengan Allah swt, hadist ini menenangkan kita. Alhamdulillah
Rasul saw telah menjamin bahwa kelompok itu pasti terus ada dan
terlihat, jadi jangan tertipu kalau ada yang bilang ini sesat itu batil
ini bid'ah, Ini munculnya baru, Justru Rasul saw telah berkata mereka
tetap ada dan tidak sirna.
Demikian hadirin-hadirat Yang dimuliakan Allah swt, sampailah kita
dimalam yang diberkahi Allah swt ini dan kita terus mendalami
hikmah-hikmah Illahiyah dengan tuntunan Alqur'an dan dengan apa-apa yang
dibawa oleh Sang Nabi saw. Allah swt terus bersama hamba-hamba Nya
sepanjang hamba-hamabaNya dalam kehidupan lantas wafat mereka berpindah
ke alam barzakh, Ada hambaNya yang masih dialam rahim, ada yang dialam
dunia, semuanya Allah menjawab pada mereka "wahuwamaakum…" Dia bersama
kalian dimanapun kalian berada. Apakah di dunia, apakah di barzakh,
apakah di alam rahim ataupun di alam arwah, Allah tetap bersama mereka,
dan dekat, inti undangan Illahi kepada jiwa kita. Allah mengundang
sanubari kita untuk dekat kepadaNya dan untuk selalu bersamaNya karena
Allah swt telah berfirman "fadzkuruniy adzkurkum…" Ingatlah Aku dan Aku
akan ingat kepada kalian. Lamaran-lamaran Illahi untuk jiwa yang
memahami kemuliaan hidup, memahami hakekat kehidupan. Hadirin-hadirat
yang dimuliakan Allah swt kita lihat bagaimana hamba-hamba Allah yang
shaleh terdahulu yang selalu dituntun dan didalam pemeliharaan Allah
swt, Allah swt menjelaskan didalam kejadian Nabi Yusuf as, seorang Nabi
yang ketika masih kecil bermimpi melihat matahari dan bulan dan
bintang-bintang bersujud kepadaNya. Ia berkata menyampaikan dan
mengabarkan kepada ayahnya, siapa ayahnya? Nabi Yakub as, siapa nabi
Yakub?, Putranya Nabi Ishaq as, siapa Nabi Ishaq? Putra Nabi Ibrahim as.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Nabi Yusuf bin Ishaq bin Yaqub bin
Ibrahim as.
Nabi Yaqub yang mendengar mimpi itu paham mimpi ini adalah tanda
kenabian, Maka ia berkata kepada putranya Yusuf "jangan kau ceritakan
kepada saudara-saudara engkau , sungguh setan itu akan membuat
permasalahan dan fitnah. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri cinta Nabi
Yakub pada Yusuf jauh lebih besar daripada saudara-saudaranya, bukan
karena membeda-bedakan atau pilih kasih, tentunya Nabi Yakub lebih
memuliakan Nabi Yusuf karena ia Rasulullah, karena ia utusan Allah,
mesti lebih dimuliakan dari yang lainnya.
Maka ini dilihat oleh saudara-saudaranya dan membangkitkan
kedengkian. Mereka berkata cinta ayah kita hanya untuk Yusuf kita mesti
menjauhkan Yusuf dari ayah kita supaya kita kebagian perhatian ayah.
Maka dibawalah Yusuf dengan izin dan berat hati dari ayahnya untuk
dibawa berburu lantas dibuang didalam sumur. Nabi Yusuf as menaruh
kepercayaan kepada kakak-kakaknya ternyata yang dipercaya berkhianat.
Maka Nabi Yusuf dijatuhkan didalam sumur dan dibawakan kepada ayahnya
pakaian Yusuf yang digoresi darah kambing. Ayahnya menangis, menagis
dalam kesedihan karena kehilangan putra yang akan menjadi Rasul dan
Nabi, barangkali firasat ayahnya tahu dalam penjagaan Allah tapi berat
rasanya berpisah dengan anak yang sangat ia cintai. Dari dahsyatnya
kesedihan Nabi Ya'kub karena kehilangan putranya ini, iapun menjadi
buta…, karena terlalu banyak menangis.
Nabi Yusuf didatangi oleh kafilah yang ingin mengambil air, maka
ketika wadah air diturunkan dan ditarik ke atas yang diangkat bukan air
tapi bayi atau anak yang sangat terang benderang. Maka berkata "masya
Allah indah sekali anak ini" Nabi Yusuf ketika melihat itu gembira.
Sungguhlah aku dapat orang yang baik yang menolongku, ternyata Nabi
Yusuf dikecewakan lagi. Orang yang mengambilnya itu ternyata bukan orang
yang berniat baik, orang yang mengambilnya ini justru seorang penjual
budak, maka Nabi Yusuf dijual dipasar dengan harga murah. Maka Nabi
Yusuf as dua kali dikecewakan oleh makhluk, ia pun dibeli oleh seorang
kaya raya dan diberi tinggal didalam istananya lantas Nabi Yusuf pun
mendapat fitnah dari istri orang kaya tersebut, sehingga orang kaya itu
menjebloskannya kedalam penjara, Padahal terbukti Nabi Yusuf tidak
bersalah, maka tiga kali Nabi Yusuf kecewa karena menaruh harapannya
kepada makhluk.
Demikian Allah memberikan pendidikan dan pemeliharaan kepada Rasul
Nya. Seorang Rasul tidak layak menaruh harapan kecuali kepada Allah,
hingga ia telah kembali kepada Allah, harapannya selalu milik Allah,
Lantas iapun keluar tidak lama dari penjara diangkat menjadi menteri
keuangan, Dari seorang anak yang dibuang di sumur, lantas diangkat lalu
dijual dengan harga murah sebagai budak, lalu masuk penjara, diakhirnya
diangkat menjadi menteri keuangan. Demikian Hebatnya pola kehidupan Nabi
Yusuf as melewati samudera kehidupan, maka iapun mempunyai hak untuk
membagi-bagikan sedekah dan zakat untuk masyarakat fuqara, Maka Nabi
Yusuf melihat diantara orang-orang yang mengantri adalah kakak-kakaknya,
Ini kakak-kakak ku dulu yang membuang aku disumur, Nabi Yusuf yang
mengenali mereka dan mereka tidak mengenali Nabi Yusuf. Maka disaat itu
Nabi Yusuf melihat ada seorang anak kecil…, oh ini pasti adikku. Karena
memang teriwayatkan didalam Buku buku Tafsir namanya Bunyamin as, ia
seorang Nabi, Nabi Yusuf berkata pada pengawalnya "taruhlah alat
timbangan emas ini kekantong yang untuk adikku yang kecil itu Bunyamin
as taruh didalamnya tanpa ada yang tahu".
Setelah hal itu terjadi maka diumumkanlah alat penimbang yang terbuat
dari emas hilang, semua mereka harus digeledah. Maka ketika digeledah
ketemulah alat penimbang emas pada tempat Bunyamin, Maka menangis
kakak-kakaknya meminta pengampunan kepada Nabi Yusuf, bebaskan adik kami
ini ambil salah satu dari kami, jangan kau salahkan adik kami ini
Bunyamin, Ayah kami sudah tua akan sedih kalau seandainya anak ini akan
kalian bawa, Nabi Yusuf tetap berkeras anak ini adalah pencuri dan ia
harus ditangkap dan bersama kami, kalian pulanglah pada ayah kalian.
Merekapun kembali kepada ayahnya dalam kesedihan seraya mengadu
kepada ayahnya dan Nabi Ya'qub ditimpa musibah yang lebih besar karena
ia mencintai Bunyamin yang juga akan menjadi Nabi yang juga tercabut
darinya, Maka Nabi Ya'qub yang telah buta berkata kepada anak-anaknya
"pergi kalian dari hadapanku jangan kembali terkecuali membawa Yusuf,
Maka merekapun pergi dan berputus asa, mereka kembali kepada sang
menteri keuangan.
"Wahai tuan kami tolonglah lepaskan adik kami karena ayah kami sudah
dalam keadaan tua renta, sudah buta tidak bisa melihat karena sedih
ditinggal salah satu anaknya sekarang kalian akan mengambil lagi anaknya
maka ia akan dalam kesedihan". Dan berkata Nabi Yusuf "tahukah kalian
dosa kalian kepada adik kalian Yusuf….??", maka mereka melihat wajah
menteri ini teringatlah kepada Yusuf..!, Mereka berkata "a'innaka anta
Yusuf…???" apakah kau ini Yusuf….?? Nabi Yusuf berkata "ana Yusuf…" aku
adalah Yusuf dan ini adalah adikku. Maka merekapun berpelukan dan
memohon maaf kepada Nabi Yusuf as.
Maka Nabi Yusuf berkata "ini pakaianku, pergi kalian kepada ayah kita
berikan pakainaku ini dan usapkan ke wajahnya, lantas bawa ayah dan ibu
ke istana". Ini hikayat saya sampaikan dari Surat Yusuf, maka merekapun
kembali kepada Nabi Ya'qub as, Sampai dipintu maka Nabi Ya'qub "aku
mencium baunya Nabi Yusuf…!" maka ketika diusapkan pakaian Yusuf
kewajahnya maka iapun melihat kembali…, Demikian dijelaskan didalam
Alqur'annul karim surat Yusuf. Maka merekapun datang bersama-sama menuju
istana Nabi Yusuf dan mereka memberi salam penghormatan, ayah Yusuf
yaitu Nabi Ya'qub dan ibunya dan juga adik dan kakak-kakaknya memberikan
salam penghormatan kepada Nabi Yusuf, Maka berkatalah Nabi Yusuf "wahai
ayah ini ternyata makna dari mimpiku yang terdahulu, karena matahari
dan bulan dan bintang-bintang memberi penghormatan kepadaku, Matahari
adalah ayahnya bulan adalah ibunya dan bintang-bintang adalah
saudara-saudaranya,Demikian hadirin-hadirat Allah swt melewatkan
hari-hari permukaan bumi dengan hikmah-hikmah besar, Ribuan tahun yang
silam akan tetapi dinukil didalam Alqur'an nulkarim menjadi bahan
renungan bagi kita bahwa Allah swt tidak akan mengecewakan orang-orang
yang berharap kepadaNya.
Hadirin-hadirat tentunya lebih lagi kemuliaan Sayyidina Muhammad saw
pemimpin Nabi dan Rasul... Kembali dari apa yang kita baca tadi "wahuwa
ma'akum ayna maa kuntum" Dia Allah selalu bersama kalian dimanapun
kalian berada. Rasulullah saw ketika hijrah bersama Sayyidina Abu Bakar
Asshiddiq ra diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, berkatalah Sayyidina
Abu Bakar Asshiddiq "wahai Rasulullah, jika orang kafir itu melihat kaki
mereka, mereka akan melihat kaki kita..". Maka Rasul saw menjawabnya
bagaimana pendapatmu hubungan dua orang, yang ketiganya adalah
Allah..?", Demikian hebatnya Rasul saw, dengan tenang dan sejuknya jiwa
beliau didalam keadaan yang demikian bahaya seraya berkata "Bagaimana
pendapat kalian, kalau seandainya ada dua orang, yang ketiganya adalah
Allah…". Makna dari firman Allah 'Dia bersama kalian dimanapun kalian
berada'.
Demikian hadirin hadirat hakikat iman yang mesti kita pahami dan kita
dalami dari kemuliaan kebersamaan bersama Allah dalam segala hal,
didalam kesulitan , didalam musibah, dalam kenikmatan, jangan lepaskan
cahaya ilahi dari dalam jiwa. Sungguh Nabi kita Muhammad saw tiada
henti-hentinya menuntun pada kemuliaan dan menjadi lambang dari pada
Rahmatnya Allah SWT. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Rasul
saw sedang dihadapkan kepadanya hidangan makanan, dihadapkannya
hidangan makanan, maka makanan itu bertasbih, terdengar tasbihnya oleh
para sahabat, kita memahami bahwa seluruh benda dan makhluk itu
bertasbih kepada Allah, akan tetapi hadirin hadirat, Allah jadikan
makanan itu bertasbih dan terdengar oleh para sahabah ketika makanan itu
dihadapkan kepada Nabi Muhammad saw, menunjukan kemuliaan yang demikian
dasyatnya dari manusia yang paling dimuliakan Allah dengan cahaya
tuntunan illahi Nabi Muhammad saw. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari,
ketika para sahabah dalam kehausan, Rasul saw menaru bejana lantas
keluarlah air dari jari jari beliau, lantas beliau bersabda "sini..
datangilah, kunjungilah keberkahan yang dilimpahi di air suci ini dan
keberkahan dari Allah, Beliau sendiri yang mengatakan "kesini…, datang
kepada air suci yang di berkahi " dari mana?, Yang keluar dari jari jari
beliau saw. Hal hal seperti ini hadirin hadirat mestilah kita kenali,
sejarah sejarah Nabi kita Muhammad saw.
Pembahasan saya yang terakhir dimalam ini adalah bahwa beliau saw ini
mencintai sujud, beliau saw ini adalah orang yang sangat menyukai
sujud, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, bertanya para
sahabah kepada Sayyidatuna Aisyah "Bagaimana sujudnya Rasul, "Rasul saw
ketika bersujud ( kata Sayyidatuna Aisyah ) sepanjang 50 ayat" kira-kira
begitu kalau shalat malam 50 ayat, kalau bacaan orang yang lancar
bacaan Alqurannya 100 ayat itu kira-kira setengah jam, kalau 50 ayat ini
kira-kira 15 menit dalam 1 kali sujud.
Hadirin hadirat demikianlah jiwa yang turut bersujud, barangkali
berbeda dengan jiwa-jiwa kita, tubuh jiwa kita ingin bersujud tapi tubuh
kita menolak, hati kita ingin sujud kalau perlu walau hanya 5,6 menit,
tetapi tubuh kita menolak untuk lama-lama bersujud, kenapa ?? karna
tubuh kita ini kurang dipenuhi cahaya sujud, kalau tubuh kita dipenuhi
cahaya sujud dia tidak akan merasa lelah dalam bersujud, ketika kita
terlepas dari kenikmatan sujud maka ingin rasanya sujud dan segera
selesai, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, sedangkan Rasul saw
telah bersabda demikian diriwayatkan didalam Shahih Muslim "Derajat
hamba yang paling dekat kepada Allah adalah saat dia sedang bersujud,
inilah yang sedekat-dekatnya hamba kepada Allah dan inilah yang paling
sulit bisa di nikmati, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Ketika
Sayyidina Tsauban ra ditanya oleh para sahabat "apa amal yang paling
dicintai oleh Allah?, Tsauban tidak menjawab, pertanyaan kedua Tsauban
tidak menjawab, pertanyaan ketiga baru dia menjawab, "Aku telah bertanya
pertanyaan ini kepada Rasul dan beliau menjawab "perbuatan yang paling
dicintai Allah adalah banyak bersujud kepada Allah" itulah perbuataan
yang dicintai Allah.
Hadirin hadirat didalam riwayat Sayyidina Rabi'iah bin Ka'ab ra,
diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika diriwayatkan oleh Imam bin
Hajar dalam kitabnya Fathul baari bisyarah shahih bukhari, ketika
Rabi'ah bin Ka'ab ini meminta kepada Rasul "kuminta padamu yaa
Rasulullah agar aku bisa bersamamu wahai Rasul" maka Rasul saw menjawab
"bila kau ingin dekat denganku disurga dan menemaniku disurga maka
perbanyaklah sujud" demikian Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, kita
mendengar nama-nama mulia semacam Imam Ali Zaenal Abidin bin Husein bin
Ali bin Abi Thalib, yang digelari Assajjad karna dia sujud 1000 kali
setiap malamnya melakukan shalat 500 rakaat didalam tahajjudnya, berkata
alhafid Al imam bin Hajar asqalani menukil ucapan Imam Nawawi didalam
sharah Nawawi Shahih Muslim, bahwa ketika ditimbang antara lamanya
berdiri atau banyaknya sujud maka banyaknya sujud lebih mulia dari
lamanya berdiri disaat shalat, demikianlah yang diperbuat oleh para
sahabat, mereka memperbanyak sujudnya.
Hadirin hadirat muliakanlah hari-hari kita dan malam-malam kita
dengan memperbanyak sujud dan pula jangan lupakan diri dan jiwa kita,
ketika diri kita bersujud, ingat jiwa kita agar pula bersujud kepada
Allah, ketika jiwa telah bersujud pada Allah maka ia akan menikmati
kehidupan ini bagaikan surga, ia seakan sudah sampai kedalam kenikmatan
surga sebelum ia wafat karena telah menikmati indahnya kedekatan
kehadirat Rabb, ketika seseorang telah memahami dan merasakan indahnya
dzikrullah, indahnya mengingat nama Allah, indahnya mensucikan nama
Allah, ia akan merasakan kenikmatan yang lebih dari seluruh kenikmatan
yang ada dimuka bumi, dia akan lupa dengan surga dan segala isinya, akan
lupa dengan neraka dengan segala ancamannya, karena ia telah menikmati
kenikmatan yang terluhur dan tertinggi, yaitu kemuliaan khusyuk didalam
kemuliaan cahaya sujud, bukankah telah bersabda Nabi kita Muhammad saw
"sungguh Allah telah mengharamkan api neraka dari membakar anggota
sujud" menunjukan ibadah sujud ini ibadah yang sangat mulia dan dia
dirangkai didalam shalat, Rasul telah bersabda "wahai Allah jadikan hal
yang paling kucintai adalah shalat, ketahuilah ketika meledak dari
kerinduan kepada Allah, beliau melampiaskannya dengan memperbanyak
shalat, dengan melakukan sujud dan rukuk.
Hadirin hadirat warisilah kemuliaan sujud ini, jadikan hari-hari kita
dalam kemulian sujud dan ingatlah saat-saat dimana kita kita semua
kelak akan sendiri dialam barzah, ribuan tahun menanti keputusan Allah,
menanti sidang akbar, beruntunglah mereka yang wafat didalam barzakhnya
sebagai orang yang merindukan Allah dan anggota sujudnya menyaksikan ia
bahwa banyak bersujud. Kita bermunajat kepada Allah SWT, Yaa Rahman Yaa
Rahim… kami mengadukan keadaan kami yang demikian jauh dari kemuliaan
sujud, Rabbiy kepada siapa kami meminta kalau bukan kepada yang Maha
memiliki kelezatan sujud, tumpahkan atas kami kemuliaan ini, curahkan
atas kami kebahagiaan didalam kemuliaan sujud, Rabbiy yaa Rahman Yaa
Rahim… kami berdoa kehadiratMu agar Kau melimpahkan kepada kami
keberkahaan dalam kehidupan dan didalam sakaratul maut dan di alam
barzah dan di Yaumil Qiyamah, limpahi atas kami kebahagiaan dunia wal
akhirah, Yaa Rahman Yaa Rahim… dan kami telah meliahat bagaimana
turunnya hujan dimalam ini, kami meminta kepadamu agar kau jadikan hujan
ini hujan Rahmah dan jauhkan kami hujan yang membawa musibah, Yaa
Rahman Yaa Rahim… Kau datangkan hujan kepada kami, jadikanlah hujan ini
membawa Rahmah jadikan angin yang menghembus membawa Rahmah, Yaa Allahu
yaa Allah… yaa Allahu yaa Allah…Yaa Rahman Yaa Rahim…
Hadirin hadirat kita teruskan dengan dzikir Jalalah memanggil nama
Allah, bermunajat kepada Allah, ini musim hujan sudah mulai mendatangi
Jakarta dan mengunjungi Jakarta dan sekitarnya, dan tahun yang lalu
adalah sedemikian dasyatnya mengerikan datangnya kewilayah Jabodetabek
ini, maka kita berdoa dimalam ini kepada Allah, agar Allah SWT
menyingkirkan hujan yang membawa musibah dan agar allah mendatangkan
hujan yang membawa Rahmah, dan membentengi kita dari musibah yang
datang, Yaa Rabbiy kami berdoa agar Kau ringankan cobaan bagi muslimin
muslimat dipermukaan bumi di barat dan timur dan khususnya diwilayah
Jabodetabek ini, Yaa Rahman Yaa Rahim… wilayah kota muslim terbesar
dimuka bumi, akan tetapi sedemikian dahsyatnya musibah datang kepada
kita, seperti tahun yang lalu kita berdoa kepada Allah dengan keagungan
nama Allah, agar Allah SWT membentengi musibah dari kita,
Yaa Allahhu yaa Allah….. 100x, Yaa Rahman Yaa Rahim yaa Dzaljalaaliwal
ikram.
Hadirin hadirat disaat kita dalam kegundahan atau dalam kesedihan,
ingatlah suatu waktu saat kita sedang bersendiri didalam kubur kita,
disaat itu kita tidak bisa menyebut nama Allah Allah, tidak lagi bisa
bersujud, tidak lagi bisa lagi beribadah, maka serulah NamaNya dengan
suara lirih, dengan kerinduan kehadiratnya, hadirin hadirat yang
dimuliakan Allah, semoga Allah SWT mengangkat musibah dari muslimin
muslimat, agar Allah bangkitkan matahari kebangkita muslimin muslimat
dibarat dan timur, amin Allaumma amin.
|
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 22 August 2008 )
|
|
|
|
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar