Ceramah Agama Hb Munzir Almusawa
Hamdan
Lirabbin Khasshana Bi Muhammadin… Wa Anqadzana min Dhulmatil Jahli wad
Dayaajiri… Alhamdulillahilladzii Hadaana, Bi 'Abdihil Mukhtari man
Da'ana, Ilaihi bil Idzni, wa Qad Naadaana, Labbaika Yaa man Dallanaa wa
hadaana, Labbaik Yaa Rasulullah……
beliau selalu memulai ceramahnya dengan kalimat ini, dimanapun dan
kapanpun, yang artinya "Segala Puji untuk Yang Maha Memelihara, Yang
telah memilih kita untuk bersama Muhammad, dan menyelamatkan kita dari
Gelapnya Kebodohan dan Kehinaan Dosa, Segala Puji bagi Allah Yang telah
memberi kita Hidayah, lewat Hamba Nya yg Terpilih (saw) yang beliau itu
telah menyeru kami Kepada Allah dengan Izin Nya, dan Sungguh seruan
beliau telah sampai pada kami, Kami datang pada panggilanmu wahai (nabi
saw) yang telah membimbing kami dan menyatukan kami, Kami datangi
panggilanmu wahai Rasulullah..", kalimat kalimat ini diambil dari
untaian pembuka Maulid Dhiya'ullami, karangan Gurunya Al Habib Umar bin
Hafidh)
Wahai yang hadir didalam perkumpulan orang-orang yang mencintai Nabi
Muhammad.., (saw) Wahai sanubari yang terpanggil kedalam Magfirah
(pengampunan) Allah.., Wahai sanubari yang kepadamu seruan seruan Ilahi
yang tersambung kepada Matahari Hidayah (Allah swt), kepada Matahari
kelembutan Nya, kepada Matahari Kasih Sayang, kepada Matahari
Pengampunan, kepada Matahari Hidayah dan Keberkahan, kepada Matahari
Yang Maha Menentukan Segala Kejadian.
Allah Laa ilaaha illa huu (Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia) Yang
tiada tuhan selain Nya, tiada penguasa diatas Nya, tiada pencipta selain
Nya, Yang Menguasai Segala Kekuasaan, Yang Berhak atas segala yang
berhak di alam, Yang Berhak Mengatur dan Merubah, Yang Berhak Menguasai
dan Mengangkat, Yang Berhak Mencabut dan Memberi, Yang Berhak
Menghidupkan dan Mematikan, Yang Berhak Memudahkan dan Menyulitkan, Yang
Maha Berhak atas segala sesuatu, (Dia) yang Memanggilmu kepada Nya,
memanggilmu kepada pengampunan, memanggilmu kepada kedekatan, telah
memanggilmu seruan seruan Nya Subhana Wata'ala, telah memanggilmu kasih
sayang Nya, telah memanggilmu surga Nya, telah memanggilmu Kelembutan
Nya, dengan lidah semulia-mulia lidah utusan Nya Muhammad Rasulullah
saw, maka termuliakanlah sanubari yang memahami kehendak Nya, yang
menjawab panggilan Nya, yang menjawab seruan Nya, Labbaikallahumma
Labbaik, datanglah kehadirat Allah, kepada keridhoan, kepada Keinginan
Allah agar engkau termuliakan, agar engkau terampuni, agar engkau
berjalan dalam satu shaf dengan kekasih Nya Muhammad.
Berbahagialah mereka yang memahami kehendak Allah, berbahagialah
mereka yang memahami apa yang mulia disisi Allah, berbahagialah mereka
yang memahami apa yang hina disisi Allah, yang memahami apa-apa yang
hina disisi Allah dan yang mulia disisi Allah, berbahagialah mereka dan
tiada kebahagiaan selain atas mereka yang memahami Tuhannya, yang
memahami penciptanya, yang memahami Allah swt Tuhan sekalian alam,
Inilah puncak ma'rifah billah, puncak pemahaman terhadap Allah, inilah
puncak dari tasawwuf, inilah puncak dari kedekatan kepada Allah, puncak
keimanan, puncak kemurnian, puncak kesucian, Semakin dalam kepahaman
seseorang tentang Allah, maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia
sujudnya, semakin mulia setiap huruf yang keluar dari lidahnya didalam
berdzikir, semakin termuliakan ruku'nya, semakin termuliakan shalatnya,
semakin termuliakan ibadahnya, semakin termuliakan setiap langkahnya,
semakin termuliakan setiap nafasnya, semakin termuliakan setiap detak
jantungnya.
Ketahuilah semakin mereka memahami Allah, semakin dalam ma'rifah
billah, pemahaman tentang Allah, maka semakin dalam dan tinggilah
derajat seorang hamba kehadirat Allah, Siapakah yang paling memahami
Allah?, adakah nama lain selain Muhammad?, siapakah yang paling memahami
Allah? Yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling memahami
Allah, dan yang paling memahami Nya adalah Nabimu Muhammad, Kekasihmu
Muhammad, Imammu Muhammad saw wabarik alaihi wa ala aalih,
Yang paling memahami Allah adalah yang paling mencintai Allah, dan yang
paling dicintai Allah adalah sosok Muhammad Rasulullah saw wabarik alaih
wa ala alih.
Maka beruntunglah mereka yang mengikuti Nya, beruntunglah mereka yang
mencintai Nya, maka dengan kecintaan terhadap Rasul saw merupakan
kesempurnaan keimanan, Siapakah manusia yang paling dekat kepada Allah
dan paling tinggi makrifahnya diumat ini, kita mendengar satu nama, Abu
Bakar as shiddiq ra,
khalifah pertama didalam Islam, orang yang paling dimuliakan setelah
Nabi Muhammad didalam umat ini, Sayidina Abu Bakar as shiddiq ra wa
ardhaah, dialah yang berkata kepada Rasul : "wahai Rasulullah aku mencintaimu lebih dari pada apa yang kumiliki, lebih dari segalanya dan lebih dari pada diriku sendiri",
ada pertanyaan timbul diantara salah satu hati yang mengatakan apakah
terlalu mencintai Rasulullah saw akan menjadi musyrik?, bukankah
kecintaan hanya untuk Allah?, Apakah berlebihan mencintai Muhammad
berarti mengkultuskan Muhammad?, berarti Abu Bakar as shiddiq musyrik
wal'iyadzubilah, karena ia mencintai Rasulullah lebih dari segala
sesuatu, lebih dari dirinya sendiri, justru ialah yang paling mulia di
ummat ini, karena dengan mencintai Muhammad lah seseorang mencintai
Allah, dusta orang mencintai Allah kalau tidak mencintai Muhammad,
buktinya Abu Bakar as shiddiq, buktinya Umar bin Khatab yang datang
kehadapan Rasul saw dan berkata :
"aku mencintai dirimu, lebih dari segala galanya Yaa Rasulullah
terkecuali diriku sendiri", Apa jawaban Rasul saw?, "belum sempurna iman mu wahai Umar", lalu Umar menjawab "wahai Rasulullah, kini aku mencintai dirimu lebih dari segala-galanya dan diriku sendiri", Rasul saw menjawab : "Sekarang wahai Umar sempurna keimanan mu", berarti kesempurnaan keimaan, puncak ma'rifah billah adalah mahabatunnabi Muhammad, (kecintaan penuh pada Nabi Muhammad saw).
Wahai yang hadir, ketahuilah saat-saat yang harus kita gunakan
sebelum datangnya saat saat kesulitan, disaat-saat kemudahan, maka
ambilah kesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, untuk
terus menghiasi dirimu dan siang dan malammu dengan sunah Nabimu
Muhammad, Taqarrab ilallah bimahabbatihi wahikmatihi wasunnatih,
(mendekat pada Allah dengan mencintai Nabi saw dan mendengarkan
hikmahnya dan mengamalkan sunnahnya saw) tiada lagi kedekatan kepada
Allah selain dengan ini, kedekatan kepada Allah dengan mengikuti Nabi
Muhammad, dengan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad, dengan mencintai Nabi
Muhammad saw, Berbahagialah mereka yang memahami ini semua.
Kita telah melihat (memahami bahwa) mereka mereka yang dimuliakan
Allah, dan mereka yang paling tinggi derajatnya kehadirat Allah swt
didalam umat ini, para Khulafa'urrasyidiin, (Abubakar, Umar, Usman dan
Ali) apakah perjuangan mereka mengalahkan perjuangan yang lain, masih
banyak mereka yang mungkin perjuangannya lebih dari khulafa'urrasyiddin,
tapi sanubari mereka yang dipenuhi ahabbatunnabi Muhammad mengangkat
derajat mereka setinggi tingginya, Abu Bakar as shiddiq para ulama
mengatakan beliau wafat karena racun yang ia minum, mendahului makanan
yang disuguhkan kepada Nabi Muhammad, Beliau tidak wafat didalam
peperangan,
tetapi adakah salah seorang dari syuhada yang mengatasi derajat Abu
Bakar as shiddiq?, wallahi tidak ada, apakah ada salah seorang syuhada
mengatasi Utsman bin Affan atau Ali bin Abu Thalib?, wallahi tidak ada,
tidak ada syuhada dibarat dan timur yang melebihi mereka para Imam
Khulafa'urrasyidin.
Bimahabbatihim linabiyyihim Muhammad, (karena kecintaan mereka pada
Nabi Muhammad saw) Bi iqtida'ihim (karena kepatuhan mrk pd) Nabi
Muhammad, karena iqtida mereka terhadap Rasul, karena kecintaan mereka
terhadap Rasul, karena mengikuti daripada ajaran Rasul saw, Perkumpulan
ini adalah perkumpulan para pecinta Nabi Muhammad, disinilah majeis
ta'lim, disinilah majelis dzikir,
disinilah majelis shalawat, disinilah majelis ibadah, disinilah majelis
orang-orang yang mendekat kepada Allah, disinilah majelis-majelis orang
yang bertobat, disinilah tempat orang yang menginginkan Allah,
Masing-masing kelompok punya perkumpulan, ahlul maksiat mempunyai
perkumpulan, orang yang mendewa dewakan kemusyrikan punya perkumpulan,
orang yang mencintai hal yang batil punya perkumpulan, yang mau
berbelanja punya perkumpulan, Para pecinta Muhammad juga mempunyai
perkumpulan..!, Allah memilihku dan kalian berkumpul didalam kelompok
para pecinta Muhammad Rasulullah.
Keberkahan ini sedang tumpah kepadaku dan kalian dimalam hari ini,
kemuliaan itulah yang sedang menganugerahi aku dan kalian yang berkumpul
ditempat ini,
maka berbahagialah mereka yang tidak mengecewakan Allah, Adakah orang
yang lebih mulia dari mereka yang selalu berusaha tak mengecewakan
Allah?, kalau mereka mengecewakan seluruh penduduk di alam asalkan
mereka tidak mengecewakan Allah mereka masih ada kemungkinan tertolong,
Betapa hinanya mereka yang mengecewakan Allah, yang menjaga perasaan
seluruh mahluk di alam, apa gunanya kalau ia mengecewakan Allah.
Maka berbahagialah orang-orang yang mencintai Rasul saw, sosok Aulia
shalihin, (para wali yg shalih) sosok sembilan wali Allah yang karena
sembilan orang inilah pulau Jawa dari ujung barat ke ujung timurnya
mengenal Laa Ilaaha Illallah, Sembilan orang, sekarang dipulau Jawa ada
berapa ratus ribu da'I?, apa yang mereka bisa perbuat, zaman dahulu
sembilan orang merubah Jawa yang dalam kemusyrikan kedalam kalimat
Tauhid, Tegaklah panji Laa Ilaaha illallah Muhammad Rasulullah di pulau
ini, yang sebelumnya dipenuhi dengan kemusyrikan dan menyembah berhala,
hanya karena sembilan orang, Wallahi tsumma Wallah (demi Allah, sekali
lagi demi Allah), tidaklah satu dari mereka (wali songo) terkecuali
ahlul mahabbah linnabi Muhammad, para pewaris Nabi Muhammad, penerus
generasi dan penerus panji Muhammad Rasulullah, Tidak ada seorang sampai
kederajat wali sebelum ia mencintai Muhammad, tidak ada seorang
mencapai derajat ma'rifah billah sebelum berjalan dengan sunah Muhammad
dan bimbingan Muhammad,
atsar (bekas/peninggalan) dari pada perjuangan mereka, pulau Jawa ini
dari ujung satu keujung yang lain dipenuhi dengan suara adzan, dipenuhi
dengan tarhim di masjid-masjid, dipenuhi dengan orang yang ruku' dan
sujud, dari hanya sembilan manusia, Mereka inilah yang seperti zaman
sahabat Rasul saw disebutkan satu dari pada mereka seperti seribu dari
pada orang yang lain, ini dizaman para sahabat Rasul, dan dari zaman ke
zaman, dan tawaran kemuliaan ini tertumpah kepadaku dan kalian bagi
mereka yang menginginkannya, dari pada limpahan anugerah kelembutan
Ilahi, yang melamarmu sebagai para pecinta Muhammad, apakah akan kau
tolak lamaran Allah untuk mengajakmu mencintai Nabi Nya..?, mengikuti
nabi Nya, merindukan nabi Nya, bersama didalam shaf Nabi Nya Muhammad
saw.
Siang dan malamku yang penuh maksiat, siang dan malamku yang penuh
dosa,
sampailah aku dan kalian ditempat ini dipanggil kedalam seruan seruan
kemuliaan Nya swt, Maka kitapun masing masing mengumandangkan cara kita
untuk merindukan beliau saw, berjalan dengan sunah beliau saw, (semoga)
Allah swt membukakan kesempatan dari kesempurnaan dan penerimaan yang
besar dihati kita seluas luasnya, untuk menerima anugerah besar ini
wahai yang hadir, Biarkan hujan terus turun, biarkan setiap tetesnya
menjadi saksi bahwa aku dan kalian adalah pecinta Muhammad Rasulullah,
biarkan setiap nafasmu dan detak jantungmu malam ini menjadi saksi bahwa
aku dan kalian yang merindukan Nabi Muhammad, semoga ini semua akan
berkesinambungan sampai saat sakratul maut, sehingga saat sakratul maut
menjadi saksi bahwa aku dan kalian wafat didalam mahabatunnabi Muhammad,
didalam cahaya Laa ilaaha illallah, jauhkan keluargamu dari pada
membesarkan syiar-syiar yang akan membuatmu terpental dari kelompok
orang-orang yang masuk kedalam keridhoan Allah.
Jangan engkau jadikan jeritan yang keras di atas permukaan bumi,
mungkin kedua orang tuamu yang telah wafat atau kakekmu yang telah wafat
yang menjerit dikuburnya dibawah perut bumi, melihat anaknya didalam
kehinaan, didalam memuliakan hal hal yang dihinakan Allah
wal'iyaadzubillah, Akan datang suatu saat di Yaumul Qiyamah dimana
lidah-lidah menjerit, didalam firman Allah : "MEREKA MENJERIT DAN BERKATA, WAHAI CELAKALAH KAMI MENGAPA KAMI TAK MENJADIKAN SI FULAN SEBAGAI ORANG YANG KAMI CINTAI",
Celakalah aku karena aku tidak mengambil fulan sebagai orang yang
kucintai, fulan disini ditafsirkan oleh Imam Ibn Abbas adalah Muhammad
Rasulullah, Akan banyak lidah lidah yang menjerit kelak, celakalah aku
kenapa tidak kujadikan Muhammad sebagai orang yang kucintai, jeritan ini
akan kudengar dan akan kalian dengar, dan akan didengar oleh semua
telinga, yang telah diceritakan oleh Allah yang telah memahami kejadian
yang akan datang, Yang mengabarkannya adalah Allah, kabar yang datang
dari Allah, bukan dari surat kabar, bukan dari majalah, bukan dari
televisi, bukan dari radio, tetapi dari Allah….!, yang mengabarkan akan
datang jeritan kelak "celakalah aku karena aku tidak mengambil fulan sebagai kekasih", Maka janganlah aku dan kalian dikelompok mereka.
Jadikanlah malam malam disaat orang-orang membesarkan syiar-syiar hal
yang hina disisi Allah, jadikanlah saat itu aku dan kalian berada
didalam syiar yang memuliakan Allah, berada didalam syiar yang
mengagungkan Allah swt.
( D o a )
|
Terakhir Diperbaharui ( Tuesday, 04 October 2005 )
|
|
0 komentar:
Posting Komentar