Kalau ada di antara sidang pembaca yang
terhormat bertanya: "Jadi sebenarnya, bagaimanakah cara berdzikir yang benar
menurut petunjuk al Qur'an dan Sunnah?"
Maka saya jawab dengan mengharap petunjuk dan
bimbingan dari Allah سبحانه و تعالي bahwa berdzikir yang dicontohkan oleh
Rasulullah صلي الله عليه وسلم adalah sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Syafi'i di atas,
yakni dengan cara berdzikir secara tersembunyi, tidak dengan suara yang keras,
sendiri-sendiri dan tidak beramai-ramai serta dipimpin atau dikomandoi oleh
seseorang.
Hal seperti itu juga akan membuat orang-orang
awam tidak mau berusaha untuk menghafalkan dzikir-dzikir setelah sha-lat wajib, seperti yang
diajarkan oleh Rasulullah
صلي الله عليه وسلم
dan lebih dari itu, mereka juga menyerahkan urusan do'a mereka kepada imam
shalat, tanpa diketahui apa isi do'a yang dipanjatkan imamnya itu kepada Allah
سبحانه و تعالي, dan ini
merupakan bentuk kebodohan,1 Allahul musta'an.
Kemudian, bila ada di antara sidang pembaca
yang terhormat bertanya lagi: "Bagaimanakah lafazh dzikir yang disunnahkan itu?"
Saya katakan: Bahwa risalah ini
bukanlah maksudnya untuk
menurunkan lafazh dzikir
setelah selesai shalat yang lima waktu, karena keterangan tentang hal itu cukup panjang dan beragam
cukup banyak, sedangkan
risalah ini bukan dimaksudkan untuk menerangkan hal itu.
Saya persilahkan kepada para sidang pembaca
yang terhormat untuk merujuk ke kitab-kitab Hadits yang mu'tabar. Dan alhamdulilah semua itu telah dikumpulkan
oleh banyak ulama kita, diantaranya oleh: Imam Nawawi di dalam kitab
al Adzkar dan Majmu' Syarah Muhadzdzab (III:
447-452),2 Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah di kitab Majmu' Fatawtaya (XXII: 493-494), atau Syaikhul Islam Ibnul Qayyim di kitabnya
Zadul Ma'ad (I: 285-295),
atau bisa membaca risalah
Sifat Dzikir Nabi صلي الله
عليه وسلم Sesudah Shalat Yang Fardhu/Wajib,
yang ditulis oleh guru kami Ustadz Abdul Hakim bin
'Amir Abdat.3 Atau juga yang ditulis secara ringkas
oleh Guru kami Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas di kitabnya Kumpulan Do'a dari al Qur'an dan as Sunnah yang shahih hal. 80-85. Silahkan sidang pembaca yang terhormat merujuk ke
kitab-kitab tersebut, karena di dalamnya ada keterangan yang mencukupi sekali,
insya Allahu Ta'ala.4
Copyleft © 2009, Ibnu Majjah 4 Ummat
Muslim
1 Adapun menetapkan adanya dzikir dan do'a di setiap selesai shalat
yang lima waktu dengan mengangkat kedua tangan, secara berjama'ah, dipimpin dan dikomandoi oleh seorang imam, maka hal ini telah dibid'ahkan
oleh para ulama. Lihat: Majmu' Fatawa (XXII: 495-dst) di kitab itu ada bantahan terhadap syubhat
dalam masalah ini,
Zadul Ma'ad (II: 249-250),
al I'tisham hal. 455-456,
Majmu' Fatawa Bin Bazz (IV:
256-258), Fatawa Lajnah Daa-imah (VII: 103-105), al Qaulul Mubin Fil
Akhtaa-il Mushallin hal. 304-306, Risalah Bid'ah hal. 189 no: 111,
Kumpulan Do'a Dan Wirid hal. 86
2 Awalnya saya hendak
mencantumkan di risalah ini apa yang tercantum di dua kitab tersebut secara
ringkas, akan tetapi saya melihat terlalu panjang untuk dicantumkan di sini,
maka saya biarkan di dalam kitab aslinya: Bukti-bukti
Penyelisikan Kaum Muslimin... .
3 Atau
juga yang tercantum di dalam kitabnya al Masaa-il war
Rasaa-il jilid pertama, masalah ke-11
4 Kami
tambahkan dalam ebook ini Dzikir Setelah Shalat Fardhu dan Peringatan Penting Seputar Kesalahan Dalam [Setelah]
Shalat, buah karya Yazid bin
Abdul Qadir Jawas dalam Buku Beliau yang berjudul Dzikir Pagi Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut
al-Qur’an dan as Sunnah yang
Shahih, alhamdulillah buku tersebut juga tersedia
ebooknya pada Blog Kami di http://ibnumajjah.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar